Hikayat
seorang perindu, tinta dan berhelai ingatan di tangan kanannya,
secangkir sunyi yang tak pernah habis ia sesap di tangan kirinya, ketika
lelah, ia lumuri diri dengan berbait puisi yang lahir dari matanya; dan
pada malam ia mencumbu gelap dengan sepasang bibirnya, menghisapnya
hingga lesap di selasar nadi tubuh dan terjaga hingga waktu lelah
menatapnya.
...
SCheH
...
SCheH