Senin, 29 April 2013

Nocturno

Hikayat seorang perindu, tinta dan berhelai ingatan di tangan kanannya, secangkir sunyi yang tak pernah habis ia sesap di tangan kirinya, ketika lelah, ia lumuri diri dengan berbait puisi yang lahir dari matanya; dan pada malam ia mencumbu gelap dengan sepasang bibirnya, menghisapnya hingga lesap di selasar nadi tubuh dan terjaga hingga waktu lelah menatapnya.

...
SCheH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar