Senin, 14 Januari 2013

Empat sajak pendek untukmu

1. aku kirimkan beberapa sajak yang nyaris kering padamu dinda, jika kelak dia sampai padamu, peluk dia, dan bisikkan rindumu akanku diam-diam, jangan ada apalagi angin yang tahu, karena mereka akan iri dan memaksaku kembali ke sini.

2. sajak itu seperti ruang kita bermain, ada taman bunga, ada bangku kayu dan sebatang akasia rindang yang sering kita gunakan berteduh di sana. engkau ingat, sematan kembang sepatu di sela  rambutmu?

3. engkau pasti percaya akan kekuatan kata kan dinda, pada diamnya ia adalah pusat segala gemuruh dalam pikiran kita, pada suaranya ia adalah keheningan paling hakiki yang mampu kita baca.


4. lalu apa yang kau mampu baca dari sajak yang kukirim itu? sepasang mata penuh rindu, atau hamparan asa yang dalamnya adalah seluk labirin tak berujung. tapi jika kau pahami aku, engkau pasti paham kemana pintu menuju.




...
SCheH

2 komentar:

  1. semoga kuncup menajadi bunga, wangi hidup berketulusan..

    salam
    #Jabat-erat!

    BalasHapus
  2. terima kasih kunjungannya uda...
    salam takjim
    :)

    BalasHapus