Rabu, 16 Januari 2013

Saat hujan


Setelah sejenak berteduh di bawah halte penuh lubang, penuh karat, ia kembali bergegas melangkah. Hujan masih sisakan rincik yang tak seperti akan segara surut, di bilahnya, senja kian pudar, lampu- lampu nyala gantikan terang matahari.

Setengah tak sengaja, hampir saja tubuhnya menabrak tepat seorang perempuan berpayung merah dengan hiasan  penuh bunga. " maaf. " dan sejurus kemudian mereka saling tatap, dalam tempias gerimis, dalam temaram senja yang melarut.

" aku seperti tak asing denganmu..." bisik tangkai payung itu, pada lelaki yang mematung tegak di hadapnya. 
Lelaki itu diam, ia terkejut, " siapa tadi yang bicara?".

Perempuan itu diam, 

" ia bisu." bisik tungkai payung itu menegaskan. 
" lalu kau mengenalku di mana?" ucap lelaki itu mengejar. 

Tungkai payung itu mengurai
luruh satu satu menjadi lembaran ingatan akan pertemuannya dengan lelaki itu
saat sang perempuan
dengan suara hembus seruani penuh rindu
bernyanyi di hadapannya
kemarin.



...
SCheH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar